Senin, 27 Mei 2013
sepotong Lumpia
perasaan yang dulu muncul lagi,
ketika banyak hal yang menyibukkanku membuatku lupa perasaan itu.
perasaan seperti di rumah...
setelah bolak-balik tata usaha mengurusi berbagai macam hal, di lorong laboratorium sosok itu berjalan ke arahku, mengeluarkan kotak makan biru tua yang telah disiapkannya.
"kau harus menghabiskannya yen, itu susah-susah loh aku goreng,
pokoknya lima-limanya harus kau habiskan ya"
ditengah banyak hal, rasanya ini seperti dirumah, rumah yang sebenarnya.
aku makan, dan ntah bagaimana mukaku, bagaimana sorotan mataku. yang aku tahu saudaraku yang satu ini tertawa melihat mukaku..
ya, aku sadar..
Tuhan mengirimkanku orang-orang yang lebih dari sekedar teman,
sosok-sosok hangat yang begitu sabarnya setia dengan semua hal yang ada pada diriku.
yang melihatku seperti Bapa melihatku,
terimakasih :)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar