Kamis, 10 September 2015

Sepatu dan Steples

sepatu dan steples :') pffft

rasanya tidak tau sudah benar atau belum.

tidakcocokan
atau hati yang tidak bersyukur?

oh wahai sepatu dan steples, terlalu lucu.
kita lihat seberapa jauh cerita ini membawaku.

O:)

Kamis, 21 Mei 2015

Terminal Jombor

Jogja punya sudut yang begitu manis.
setidaknya, salah satunya
terminal jombor..

lampu malam yang menyelimuti sepanjang jalan mungkin tahu,
tentang perasaan tenang meski tak tahu seberapa jauh jalan harus dilewati,
ya walau harus dilalui dengan sepatu hak tinggi yang patah.

malam yang hening seolah banyak bercerita
katamu, banyak hal yang tidak sepenuhnya bisa diceritakan
kini aku tau,

tidak ada yang lebih nyaman dari genggaman yang mengiringi langkah kaki,
hei, aku tidak pernah seromantis ini
tp mengalir tanpa permisi

kita lelah, kumal dan berjalan saling menuntun.
dengan perut kenyang bakmi jowo terminal jombor,
perjalanan masih panjang,
dan aku menikmatinya :)


semoga Tuhan memberkati kita ya
O:)

Selasa, 14 April 2015

Malam yang Panjang

sesekali cobalah untuk tidak melewatkannya dalam lelap.
malam punya banyak cerita,
tentang banyak hal yang tidak km dapatkan di setiap kesibukan siangmu

aku selalu menikmati malam-malam seperti ini
yang kamu dengar hanya suara detak jarum jam dan hatimu
seolah malam menceritakan padamu, tentang kamu dan duniamu


















:)

selamat malam

Selasa, 17 Maret 2015

" Tunggu... "

saat seperti ini rasanya lebih panjang,
waktu terasa berputar lebih lama,
dan hela nafas yang terasa lebih berat..

akan ada saat-saat seperti ini..

titik dimana aku hampir melepas
pendam.. pendam.. diam..
dan hilang..

berkata seakan tidak bermakna.
dan lelah ketika kamu pun juga..

ada banyak hal yang menahanku untuk tunggu
dan aku bukan orang yang menggantungkan harapan pada yang jelas rapuh.

ya, aku juga akan mengambil peran itu.
ketika km protagonis, aku akan menjadi antagonis.
ketika km pemain, aku akan menjadi penonton
bukankah supaya semuanya seimbang?

mungkin ini sebab lelahku ya..
bermain dengan ego dan kerdilnya sifatku,
lupa bahwa kamu sudah berjuang sejauh itu,

ntahlah. harapan seolah berkata "tunggu..."

"memperjuangkan untuk seberapa kepantasan itu pantas diperjuangkan"

wahai,
cerita yang tak sempat diceritakan,
dan luka yang terlanjur kering tanpa sempat disembuhkan..

siapa yang tahu?
tentang berapa lama waktu bersedia menunggu
dan seberapa harapan mampu dipercaya.
karena disini bukan tanpa alasan.. :)

Sabtu, 21 Februari 2015

Kamu, Sahabatku

3 tahun 7 bulan yang lalu,
ntah tanggal berapa tepatnya.
yang kutahu itu pertama kalinya aku melihatmu.
wajahmu masih sama seperti 3 tahun yang lalu,

kamu, teman pertamaku di kota ini.
masih culun dengan logat kental khas daerah asalmu.

halo..
banyak hal yang membuat kita dekat.
banyak kesamaan yang bahkan lucu terpikir oleh nalar

kamu orang hebat dengan keluguan dan ketulusanmu

seakan Tuhan mempermainkan banyak hal yang manusia tidak dapat mengerti.

wahai sahabatku,
malam ini aku berdoa,
untuk pribadi hebat sepertimu, yang sedang dibentuk Tuhan.
aku percaya, Tuhan menyayangimu.
dan aku percaya tentang cita-cita besarmu yang pernah kamu percayakan ceritanya kepadaku.

semoga dan selalu Tuhan memberkati kamu :)

-6572-