Senin, 22 April 2013

angin yang kuat

hei,

sudah sejauh ini aku melangkah.
tidak mudah dan begitu lelah.

sepatuku sudah hampir rusak,
dan kakiku sudah penuh luka.

lihat, pakaian ku kotor,
mukaku tebal dengan debu jalan.
aku tidak secantik dulu..

mungkin aku tidak segagah dia,
yang tetap rapi meskipun melewati jalan yang sama sepertiku.
ya, aku akui dia memang hebat.
dan aku pernah mengagumi sekaligus membencinya ya Tuhan..

aku pergi dengan mereka sahabatku,
tapi ternyata kerasnya angin lebih kuat dibandingkan erat tangan kami.
 ya..
lebih kuat..

bukan berarti aku menyesalinya, namun ak juga bukan sosok sehebat itu yang mudah saja menerimanya.
aku sempat diam dan ingin pulang,

lihat,
langkahku terseok..
dengan berantakan dan pakaian yang kotor.

maaf.

maaf,
tapi aku tidak menyesal..

genggaman itu memang lepas, tp aku memegang tangan lain
bukan tangan yg halus,
tp tangan yg lebih kuat dan erat.

aku memang terseok,
kotor dan berantakan,
tapi biarlah

ntah bagaimana ketika aku sampai nanti, atau setelahnya.
aku hanya percaya
aku memulainya dalam Dia
dan aku tidak akan kecewa..